Bismillah...
'Berdamai dengan masa lalu'.
Hmm kenapa ya saya selalu suka dengan sepenggal kalimat ini?.
MASA LALU, ah bagiku masa lalu memang tidak bisa diajak perang, diajak ribut. Buat apa?
Kalaupun perang, yang kalah pasti kita juga. Pun kalau menang, yang jadi arang kita sendiri juga.
Siapa sih yang bisa melawan hari kemarin?
Meski hanya sedetik lalu, masa lalu itu jauh sekali jaraknya dari kita, tidak bisa direngkuh dengan kendaraan super apapun (kecuali di film-film).
Masa lalu sudah tertinggal di belakang, tidak bisa diulang, tidak bisa di undo, tidak bisa di restart. Tidak bisa.
Kenangan, orang-orang yang pernah mampir dalam hidup kita, kejadian, semuanya sudah berlalu. Suka atau tidak, bahagia atau sebal, kecewa atau nelangsa, game over.
Maka, pilihan yang tersisa adalah: BERDAMAI ^_^
Itulah opsi paling masuk akal. Bukan gencatan senjata, bukan negosiasi, bukan pula tawar menawar.
Allah pasti punya alasan terbaik kenapa masa lalu tersebut demikian.
Yu ah mari, mari berdamai, berdamai dengan masa lalu kita..
Dengan begitu, baru bisa kita rasakan betapa adil dan indahnya hidup ini :)
Kalaupun perang, yang kalah pasti kita juga. Pun kalau menang, yang jadi arang kita sendiri juga.
Siapa sih yang bisa melawan hari kemarin?
Meski hanya sedetik lalu, masa lalu itu jauh sekali jaraknya dari kita, tidak bisa direngkuh dengan kendaraan super apapun (kecuali di film-film).
Masa lalu sudah tertinggal di belakang, tidak bisa diulang, tidak bisa di undo, tidak bisa di restart. Tidak bisa.
Kenangan, orang-orang yang pernah mampir dalam hidup kita, kejadian, semuanya sudah berlalu. Suka atau tidak, bahagia atau sebal, kecewa atau nelangsa, game over.
Maka, pilihan yang tersisa adalah: BERDAMAI ^_^
Itulah opsi paling masuk akal. Bukan gencatan senjata, bukan negosiasi, bukan pula tawar menawar.
Allah pasti punya alasan terbaik kenapa masa lalu tersebut demikian.
Yu ah mari, mari berdamai, berdamai dengan masa lalu kita..
Dengan begitu, baru bisa kita rasakan betapa adil dan indahnya hidup ini :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar