(1)
Bagi wanita, hal paling penting yg kokoh, kuat, bukan fisiknya, tapi hatinya. Tentu saja akan lebih baik jika fisiknya juga kuat.
(2)
Bagi laki-laki, hal yang paling penting tangguh, tegar, juga bukan fisiknya, tapi rasa sabarnya. Pun tentu saja akan lebih baik jika fisiknya juga tangguh.
Mungkin demikian.
--Tere Lije
Selasa, 30 April 2013
Lagu anak-anak dan cinta
Apakah cinta kita kelak seperti balonku ada lima?
Maka jangankan "balonku tinggal empat", satu balon tersisa atau tidak ada sama sekali pun
Tetap kupegang erat-erat?
Apakah cinta kita kelak seperti naik-naik ke puncak gunung?
Maka jangankan "kiri-kanan kulihat saja, banyak pohon cemara",
Bahkan kiri-kanan kulihat saja, banyak jurang terjal, kita tetap mendaki hingga tinggi-tinggi sekali?
Apakah cinta kita kelak seperti lihat kebunku penuh dengan bunga?
Pun tidak ada "mawar melati, semuanya indah"
Hanya ada semak berduri, semuanya tetap indah? Dan "setiap hari kusiram semua"
Apakah cinta kita kelak seperti nenek moyangku orang pelaut?
Yang sungguhlah kita akan selalu "menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa"
Aduhai, ternyata cinta bisa diilustrasikan seperti lagu kanak-kanak.
Maka, sungguh, sebagai penutupnya, kawan
Kita simpan yang terbaik.
Apakah cinta kita kelak seperti "burung kakak tua hinggap di jendela?"
Meski pasangan kita sudah 'giginya tinggal dua', kita akan selalu tetap cinta?
Alamak.
Maka jangankan "balonku tinggal empat", satu balon tersisa atau tidak ada sama sekali pun
Tetap kupegang erat-erat?
Apakah cinta kita kelak seperti naik-naik ke puncak gunung?
Maka jangankan "kiri-kanan kulihat saja, banyak pohon cemara",
Bahkan kiri-kanan kulihat saja, banyak jurang terjal, kita tetap mendaki hingga tinggi-tinggi sekali?
Apakah cinta kita kelak seperti lihat kebunku penuh dengan bunga?
Pun tidak ada "mawar melati, semuanya indah"
Hanya ada semak berduri, semuanya tetap indah? Dan "setiap hari kusiram semua"
Apakah cinta kita kelak seperti nenek moyangku orang pelaut?
Yang sungguhlah kita akan selalu "menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa"
Aduhai, ternyata cinta bisa diilustrasikan seperti lagu kanak-kanak.
Maka, sungguh, sebagai penutupnya, kawan
Kita simpan yang terbaik.
Apakah cinta kita kelak seperti "burung kakak tua hinggap di jendela?"
Meski pasangan kita sudah 'giginya tinggal dua', kita akan selalu tetap cinta?
Alamak.
Tak perlulah aku keliling dunia
Kapur putih yang pucat
Terasa penuh warna
Dan pelangi yang enggan datang pun berbinar
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Kertas putih yang pudar
Tertulis seribu kata
Dan ku ungkap semua yang sedang ku rasa
Dengarkanlah kata hatiku
Bahwa ku ingin untuk tetap disini
Terasa penuh warna
Dan pelangi yang enggan datang pun berbinar
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Kertas putih yang pudar
Tertulis seribu kata
Dan ku ungkap semua yang sedang ku rasa
Dengarkanlah kata hatiku
Bahwa ku ingin untuk tetap disini
Tak perlulah aku keliling dunia
Biarkan ku disini
Tak perlulah aku keliling dunia
Karna ku tak mau jauh
Darimu
Biarkan ku disini
Tak perlulah aku keliling dunia
Karna ku tak mau jauh
Darimu
Dunia boleh tertawa
Melihatku bahagia
Walau ditempat yang kau anggap tak biasa
Biarkanlah aku bernyanyi
Berlari berputar menari disini
Melihatku bahagia
Walau ditempat yang kau anggap tak biasa
Biarkanlah aku bernyanyi
Berlari berputar menari disini
(Tak perlulah aku keliling dunia)
Tak perlulah aku keliling dunia
Karna kau disini
Tak perlulah aku keliling dunia
Kaulah segalanya bagiku
Karna kau disini
Tak perlulah aku keliling dunia
Kaulah segalanya bagiku
Di Duniaaa.. Aaa.. Aaa.. Aaa.. Aaa..
(Tak perlulah aku keliling dunia)
Tak perlulah aku keliling dunia
Kaulah segalanya bagikuuu. Uuu..
Di dunia..
Tak perlulah aku keliling dunia
Kaulah segalanya bagikuuu. Uuu..
Di dunia..
GITA GUTAWAA
Langganan:
Postingan (Atom)