Sungai
Nil adalah satu dari dua sungai terpanjang di Bumi. Sungai Nil mengalir
sepanjang 6.650 km atau 4.132 mil dan membelah tak kurang dari sembilan
negara yaitu : Ethiopia, Zaire, Kenya,Uganda, Tanzania, Rwanda,
Burundi,Sudan, dan tentu saja Mesir. Karena sungai Nil mempunyai sama
artinya dalan sejarah bangsa Mesir (terutama Mesir kuno) maka sungai Nil
identik dengan Mesir.
Sungai Nil mempunyai
peranan sangat penting dalam peradaban, kehidupan dan sejarah bangsa
Mesir sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu sumbangan dari sungai Nil
adalah kemampuannya dalam menghasilkan tanah subur sebagai hasil
sedimentasi di sepanjang daerah aliran sungainya. Tanah yang subur ini
memungkinkan penduduk Mesir mengembangkan pertanian dan peradaban sejak
ribuan tahun yang lalu.
Jumat, 15 Maret 2013
Jodoh paling dekat itu adalah sahabat.
Jodoh paling dekat itu adalah sahabat. Tidak perlu jauh-jauh mencarinya.
just smile, and enough. :)
ada rasa yang lebih terhormat dalam diam | diadukan dengan sujud dan ruku di penghujung malam
layaknya malam dilebihkan atas siang dengan kesunyian | maka diam lebih baik bila itu menjaga kemuliaan
diam bukan berarti tanpa usaha tak bersama bukan berarti tak suka | adakalanya penting menahan rasa daripada sebabkan yang lain luka
waktu yang ada jadikan persiapan, masa yang ada jadikan kepantasan | latih raga agar dapat memampukan, latih jiwa agar mampu menentramkan
bukan 'bersama siapa' yang jadi penyebab cinta | tapi 'karena siapa' itu yang menghasilkan cinta
bila itu karena Allah dia cinta, maka dia takkan menista | bila itu semata karena syahwat, wajar bila isinya khianat
layaknya malam dilebihkan atas siang dengan kesunyian | maka diam lebih baik bila itu menjaga kemuliaan
diam bukan berarti tanpa usaha tak bersama bukan berarti tak suka | adakalanya penting menahan rasa daripada sebabkan yang lain luka
waktu yang ada jadikan persiapan, masa yang ada jadikan kepantasan | latih raga agar dapat memampukan, latih jiwa agar mampu menentramkan
bukan 'bersama siapa' yang jadi penyebab cinta | tapi 'karena siapa' itu yang menghasilkan cinta
bila itu karena Allah dia cinta, maka dia takkan menista | bila itu semata karena syahwat, wajar bila isinya khianat
keep possitive thinking ♥
Nggak banget tahu, kita sibuk mikirin seseorang; eh dia malah sibuk mikirin orang lain lagi.
Tentu saja, maksud saya, my dear anggota page, bukan hanya soal kita mikirin seseorang karena suka/cinta, melainkan juga:
Nggak banget deh kalau kita sibuk mikirin seseorang karena BENCI, eh dia yang kita benci, jangankan balik mikirin kita, malah tidak tahu sama sekali, sibuk terus produktif, berkarya.
Nah, enakan habisin waktu untuk membaca buku, belajar, atau melakukan hobi yang positif.
--Tere Liye
Tentu saja, maksud saya, my dear anggota page, bukan hanya soal kita mikirin seseorang karena suka/cinta, melainkan juga:
Nggak banget deh kalau kita sibuk mikirin seseorang karena BENCI, eh dia yang kita benci, jangankan balik mikirin kita, malah tidak tahu sama sekali, sibuk terus produktif, berkarya.
Nah, enakan habisin waktu untuk membaca buku, belajar, atau melakukan hobi yang positif.
--Tere Liye
DON'T BE SAD :)
Jangan pernah bersedih meski kita sederhana,
tidak kaya, tidak sekolah di tempat elit menurut orang2, tidak punya
gagdet canggih. Jangan pernah berkecil hati walau kita biasa saja, tidak
ganteng, tidak ngetop, tidak pintar, tidak keren menurut orang2.
Jangan biarkan pikiran itu melintas walau sekejap. Karena apa kata orang2 itu tidak penting. Kitalah yang menjalani kehidupan, dan dari kita sendirilah sumber kebahagiaan tersebut.
Kemuliaan hidup tidak akan pernah tertukar. Jangan pernah bersedih hati ;)
Jangan biarkan pikiran itu melintas walau sekejap. Karena apa kata orang2 itu tidak penting. Kitalah yang menjalani kehidupan, dan dari kita sendirilah sumber kebahagiaan tersebut.
Kemuliaan hidup tidak akan pernah tertukar. Jangan pernah bersedih hati ;)
KISAH INSPIRATIF IKAN DAN KATAK
KISAH INSPIRATIF IKAN DAN KATAK
Sahabat Hikmah...
Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang istirahat duduk di tepi sungai. Ayahnya kemudian mengambil persediaan air dan meminumnya. " Bismillah...Alhamdulillah...air ini nikmat sekali. "
Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Air ini ciptaan Allah yang luar biasa, dia bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga. Air adalah sumber kehidupan makhluk hidup, tanpa air semua makhluk hidup akan matii.”
Pada saat yang bersamaan, seekor ikan mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya nikmat sekali, ciptaan Allah yang luar biasa, bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga, dan sumber kehidupan makhluk hidup, serta tanpa air semua makhluk hidup akan matii. Ikan itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana air ? Aku telah mendengar percakapan manusia yang luar biasa tentang air.”
Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air dan bertemu dengan temannya Si Katak. Kepada Katak Si Ikan ini menanyakan hal serupa, “Katak.. tahukah kamu diimanakah air ?”
Katakpun tertawa dan menjawab , “Tak usah gelisah temanku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, air itu luar biasa, sumber kehidupan dan tanpa air kita akan mati. Tetapi untuk mengetahuinya mari ikut denganku" Si katak melompat ke atas daun teratai diikuti oleh ikan. "Hap...hap...hap aku disini tidak bisa bernafas." kata ikan, dan ikanpun melompat kembali ke air sungai. Akhirnya ikan tersebut memahami apa itu air, dan air itu memang luar biasa dan sumber kehidupannya.
Sahabat Hikmah…
Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan,
Mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan,
Padahal ia sedang menjalaninya dan menyelaminya,
Bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.
Nikmat Tuhan itu seperti air di sekeliling ikan,
Sangat banyak melingkupi kehidupan kita,
Sehingga kita kadang tak sadar bahwa semuanya adalah nikmat-Nya. Kita mengeluh mendapat musibah,
Padahal kita tidak pernah bersyukur atas nikmat yang tak terhingga.
Kita merasakan nikmat sehat bila kita sakit,
Kita merasakan nikmat kaya, setelah kita jatuh miskin,
Kita merasakan nikmat kebersamaan setelah orang dekat kita tiada,
Seperti ikan merasakan nikmat air ketika dia di daratan.
Firman Allah :
“ Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zholim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah).” (QS Ibrahim ayat 34)
Sahabat Hikmah…
Kebahagiaan itu tidak bisa dicari,
Kebahagiaan itu tidak ada di luar diri,
Kebahagiaan itu ada di dalam diri.
Kebahagiaan adalah sikap bijaksana kita menghadapi setiap keadaan.
Baik nikmat maupun musibah kita bisa menikmati dengan kebahagiaan.
Kebahagiaan ada bila sikap IKHLAS, SYUKUR dan SABAR ada di dalam diri.
Seperti Syaikh Ibnu Taimiyah yang tetap bahagia walaupun telah diasingkan dan dipenjara.
Beliau berkata “ Dipenjara aku berkholwat (mendekatkan diri kepada Allah), diasingkan aku tamasya, dibunuh aku syahid .“
Jadi Sahabat Hikmah…
Kita bisa IKHLAS, BERSABAR dan selalu BERSYUKUR…
Apabila kita FOKUS atas NIKMAT Allah yang BANYAK
BUKAN atas SATU NIKMAT Allah yang diambil-Nya..
Wallahu a’lam bishowab
Wassalam
Sahabat Hikmah...
Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang istirahat duduk di tepi sungai. Ayahnya kemudian mengambil persediaan air dan meminumnya. " Bismillah...Alhamdulillah...air ini nikmat sekali. "
Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Air ini ciptaan Allah yang luar biasa, dia bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga. Air adalah sumber kehidupan makhluk hidup, tanpa air semua makhluk hidup akan matii.”
Pada saat yang bersamaan, seekor ikan mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya nikmat sekali, ciptaan Allah yang luar biasa, bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga, dan sumber kehidupan makhluk hidup, serta tanpa air semua makhluk hidup akan matii. Ikan itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana air ? Aku telah mendengar percakapan manusia yang luar biasa tentang air.”
Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air dan bertemu dengan temannya Si Katak. Kepada Katak Si Ikan ini menanyakan hal serupa, “Katak.. tahukah kamu diimanakah air ?”
Katakpun tertawa dan menjawab , “Tak usah gelisah temanku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, air itu luar biasa, sumber kehidupan dan tanpa air kita akan mati. Tetapi untuk mengetahuinya mari ikut denganku" Si katak melompat ke atas daun teratai diikuti oleh ikan. "Hap...hap...hap aku disini tidak bisa bernafas." kata ikan, dan ikanpun melompat kembali ke air sungai. Akhirnya ikan tersebut memahami apa itu air, dan air itu memang luar biasa dan sumber kehidupannya.
Sahabat Hikmah…
Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan,
Mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan,
Padahal ia sedang menjalaninya dan menyelaminya,
Bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.
Nikmat Tuhan itu seperti air di sekeliling ikan,
Sangat banyak melingkupi kehidupan kita,
Sehingga kita kadang tak sadar bahwa semuanya adalah nikmat-Nya. Kita mengeluh mendapat musibah,
Padahal kita tidak pernah bersyukur atas nikmat yang tak terhingga.
Kita merasakan nikmat sehat bila kita sakit,
Kita merasakan nikmat kaya, setelah kita jatuh miskin,
Kita merasakan nikmat kebersamaan setelah orang dekat kita tiada,
Seperti ikan merasakan nikmat air ketika dia di daratan.
Firman Allah :
“ Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zholim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah).” (QS Ibrahim ayat 34)
Sahabat Hikmah…
Kebahagiaan itu tidak bisa dicari,
Kebahagiaan itu tidak ada di luar diri,
Kebahagiaan itu ada di dalam diri.
Kebahagiaan adalah sikap bijaksana kita menghadapi setiap keadaan.
Baik nikmat maupun musibah kita bisa menikmati dengan kebahagiaan.
Kebahagiaan ada bila sikap IKHLAS, SYUKUR dan SABAR ada di dalam diri.
Seperti Syaikh Ibnu Taimiyah yang tetap bahagia walaupun telah diasingkan dan dipenjara.
Beliau berkata “ Dipenjara aku berkholwat (mendekatkan diri kepada Allah), diasingkan aku tamasya, dibunuh aku syahid .“
Jadi Sahabat Hikmah…
Kita bisa IKHLAS, BERSABAR dan selalu BERSYUKUR…
Apabila kita FOKUS atas NIKMAT Allah yang BANYAK
BUKAN atas SATU NIKMAT Allah yang diambil-Nya..
Wallahu a’lam bishowab
Wassalam
BERPETUALANGLAH, NAK :)
Saya selalu menyarankan ini, jika kalian masih
muda, punya banyak waktu luang, tidak memiliki terlalu banyak
keterbatasan, maka berkelilinglah melihat dunia. Bawa satu ransel di
pundak, berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain, dari satu desa ke
desa lain, dari satu lembah ke lembah lain, pantai, gunung, hutan,
padang rumput, dan sebagainya. Menyatu dengan kebiasaan setempat, naik
turun angkutan umum, menumpang menginap
di rumah-rumah, selasar masjid, penginapan murah meriah, nongkrong di
pasar, ngobrol dengan banyak orang, menikmati setiap detik proses
tersebut.
Maka, semoga, pemahaman yang lebih bernilai dibanding pendidikan formal akan datang. Dunia ini bukan sekadar duduk di depan laptop atau HP, lantas terkoneksi dengan jaringan sosial yang sebenarnya semu. Bertemu dengan banyak orang, kebiasaan, akan membuka simpul pengertian yang lebih besar. Karena sejatinya, kebahagiaan, pemahaman, prinsip-prinsip hidup itu ada di dalam hati. Kita lah yang tahu persis apakah kita nyaman, tenteram dengan semua itu. Nah, kalau kalian punya keterbatasan, lakukanlah dalam skala kecil, jarak lebih dekat, dengan pertimbangan keamanan lebih prioritas. Itu sama saja. Lihatlah dunia, pergilah berpetualang, perintah itu ada dalam setiap ajaran luhur.
Maka, semoga, pemahaman yang lebih bernilai dibanding pendidikan formal akan datang. Dunia ini bukan sekadar duduk di depan laptop atau HP, lantas terkoneksi dengan jaringan sosial yang sebenarnya semu. Bertemu dengan banyak orang, kebiasaan, akan membuka simpul pengertian yang lebih besar. Karena sejatinya, kebahagiaan, pemahaman, prinsip-prinsip hidup itu ada di dalam hati. Kita lah yang tahu persis apakah kita nyaman, tenteram dengan semua itu. Nah, kalau kalian punya keterbatasan, lakukanlah dalam skala kecil, jarak lebih dekat, dengan pertimbangan keamanan lebih prioritas. Itu sama saja. Lihatlah dunia, pergilah berpetualang, perintah itu ada dalam setiap ajaran luhur.
Langganan:
Postingan (Atom)