JAGAT BESEMAH:
SATU PERIODE DALAM SEJARAH BESEMAH
Asal Nama dan Berbagai Pengertian “Besemah”
Nama “Besemah” berasal dari nama ikan, yakni ikan semah, ikan dari
jeniscyprimus, termasuk famili ikan semah ini juga tambra dan ikan-mas
(Faille, 1971:16). Salahsatu cerita tentang asal nama “Besemah” ini
tersurat dalam naskah “Kitab Puyang Menjadikan Jagat Besemah”.
Cerita itu, dalam bahasa sekarang, bunyinya sebagai berikut.
“Maka Puteri Kenantan Buwih (isteri Radin Atung Bungsu) turun (ke
sungai) membasuh beras. Maka bakul berasnya dimasuki oleh anak ikan
semah. Tatkala Puteri Kenantan Buwih pulang dari membasuh beras dan ada
membawa anak ikan semah, maka tanah (daerah sekitar) itu dinamai oleh
Atung Bungsu Tanah Besemah”.
Secara morfologis, Besemah
berasal dari kata dasar semah, ditambah awalan be- (ber-) yang berarti
‘ada’, ‘memiliki‘, atau ‘mengandung’ apa yang disebut kata
dasar.Besemah berarti “ada semah”-nya. Sungai tempat ditemukan ikan
tersebut disebutAyik Besemah. Ayik Besemah (Air Besemah), berarti air
(sungai) yang ada ikansemah-nya; tanah atau daerah tempat sungai itu
berada disebut Tanah Besemah yang berarti” tanah” atau “daerah” yang di
sungai-sungainya ada atau banyak hidup ikansemah.
Istilah
“Besemah” acapkali ditulis bahkan diucapkan dengan “Pasemah”.
Penyebutan istilah “Pasemah” yang tidak tepat ini pada dasarnya
berpedoman kepada literatur asing, terutama penulis Belanda, yang
menuliskan nama Besemah dengan kataPasemah, Pasmah, bahkan Passumah.
Hal ini disebabkan kemungkinan orang asing tersebut, termasuk orang
Arab, sulit atau tidak dapat melafalkan bunyi “be”, sehingga kata-kata
yang berawalan “be” mereka ucapkan “ba”, “fa”, dan “pa”. Demikianlah
asal mulanya istilah Besemah dituliskan menjadi Pasemah. Contoh lain,
namaPelimbang dari pelimbangan menjadi Palembang dan kadang-kadang
diucapkanFalimban.
Sudah saatnya, kita orang Besemah
mengembalikan istilah atau sebutan kepada aslinya, yaitu Besemah. Untuk
membuktikan nama yang benar menurut asal kejadian kata seperti
diuraikan di atas adalah Besemah dan bukan Pasemah, berikut ini
beberapa kata yang dapat dianalogikan pada kata itu, seperti,
- becengkak, artinya ada cengkak-nya, bukan *pacengkak yang tidak mempunyai makna.
- bemejahir, artinya ada mejahir-nya, bukan *pamejahir yang tidak mempunyai makna.
- beikan-mas, artiny ada ikan-mas-nya, bukan *paikan-mas yang tidak mempunyai makna.
- be-ayam, artinya ada ayamnya, bukan *pa-ayam yang tidak mempunyai makna.
Jadi cukup jelas, istilah Besemah tersebut mempunyai maksud dan arti,
yaitu “adasemah-nya”, bukan *pasemah yang tidak mempunyai makna dan
arti dalam konteks bahasa Besemah.
Nama “Besemah” diberikan
oleh Atung Bungsu untuk menyebut sungai yang bermuara di sungai
Lematang dan berasal dari utara Bukit Patah, melintas dusun Serendale.
Sungai, tempat Puteri Kenantan Buwih membasuh beras dan mendapat anak
ikan semah itu, sampai saat ini masih disebut dengan nama Ayik Besemah
(Air Besemah atau sungai Besemah) yang dulu disebut juga “Batanghari
Besemah”. Selain untuk menyebut nama sungai (Ayik Besemah), nama
“Besemah” juga menjadi nama daerah di sekitar sungai tersebut. Dalam
perkembangan selanjutnya, daerah di sekitarAyik Besemah itu dikenal
dengan nama Rurah Besemah Tengah (Daerah Besemah Tengah Padang).
Sekarang ini, Ayik Besemah dilintasi oleh jalan raya dari Palembang,
melewati kawasan wisata “Liku Lematang Indah” yang menuju pusat Kota
Pagaralam, Kota Perjuangan dan Kota Wisata di Sumatera Selatan.
Jembatan Ayik Besemah menjadi batas dusun Karang-anyar dengan dusun
Tebat-gunung Baru.