Kamis, 14 Agustus 2014

UNTUK TAHUN DEPAN, 2015, In Syaa Allaah :)

Penerimaan Mahasiswi Baru Ma’had Al-Wafa’ Putri Bogor 2014/2015

  • Profil  Ma’had
Merupakan Lembaga Pendidikan Islam setingkat Diploma (D2) diperuntukkan bagi mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya setingkat SMA/MA atau sederajat. Yang bertujuan mencetak kader-kader Da’iyah yang fasih berbahasa arab, hafal Al-Qur’an dan menguasai ilmu syar’iyah. Dalam rangka mengamalkan dan mendakwahkan Islam sesuai dengan pemahaman salafush sholeh.
  • Fasilitas Pendukung
Ma’had menyediakan fasilitas belajar mengajar yang menunjang, antara lain :
  • Beasiswa pendidikan penuh selama 2 tahun
  • Bebas biaya asrama
  • Ruang belajar
  • Disediakan buku panduan
  • Perpustakaan
  • Suasana belajar yang nyaman dengan udara yang sejuk
  • Bebas biaya Makan (3x sehari)
  • Masjid yang luas dan nyaman
  • Waktu  Pendaftaran
  • Pendaftaran : 8 April – 8 Juni 2014
  • Dauroh : 9 – 10 Juni 2014
  • Tes seleksi : 11 – 12 Juni 2014
  • Pengumuman : 13 Juni 2014
  • Kuliah perdana : 15 Juni 2014
  • Syarat-syarat
  1. Perempuan maksimal 23 tahun
  2. Diutamakan memiliki dasar bahasa arab
  3. Calon Mahasiswi mempunyai kemampuan membaca al-qur’an dengan baik, hafal Al- Qur’an (lebih diutamakan) minimal 1 juz.
  4. Mengisi formulir pendaftaran
  5. Menyerahkan pas foto terbaru 3X4 (3 lembar)
  6. Foto copy ijazah terakhir SMA atau MA yang sudah dilegalisir 2 lembar
  7. Foto copy STTB terakhir 1 Lembar (Nilai rata-rata 7.00)
  8. Membawa ijazah asli
  9. Foto copy kartu keluarga
  10. Surat rekomendasi dari tokoh masyarakat, ma’had atau yayasan dari di daerahnya
  11. Surat kesehatan
  12. Surat kelakuan baik dari kepolisian
  13. Surat ijin orangtua/wali
  14. Siap mentaati peraturan
  • Tempat Pendaftaran
JL. Pisang Rt. 01/05 Ds. Tamansari Kec. Tamansari Ciapus Kab. Bogor – Jawa Barat
Telp: 0251-848 7661 / 68 55 346 atau 0857 2372 9359 (Ustadzah Ummu Salsabila)
  • Rute Transportasi
- Terminal Baranangsiang Bogor: Naik angkot 06 turun di BTM (Bogor Trade Mall) naik angkot 03 Ciapus turun di perempatan Ciapus, jalan kaki sekitar 700 m.
- Stasiun Bogor: Naik angkot 02 turun di BTM – sda.

Dew MORNING :)

Embun Pagi
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Setiap pagi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membaca
Subhanallah wa bihamdihi 100x..
Ucapan yang agung..
Menggugurkan dosa walaupun sebanyak buih di lautan..
Subhanallah dan alhamdulillah memenuhi apa yang ada di langit dan di bumi..
Sebelum beliau wafat..
Beliau diperintahkan oleh Allah..
Untuk memperbanyak ucapan subhanallah wabihamdih astaghfirullah wa atuubu ilaihi..
Suatu pagi..
Shofiyyah bintu Huyaiyy berdzikir kepada kepada Allah..
Semenjak shubuh sampai siang..
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya..
Aku membaca kalimat yang lebih baik dari yang kamu baca dari pagi sampai siang..
Yaitu subhanallahi wabihamdihi ‘adada kholqihi waridlaa nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midaada kalimaatihi..

Rabu, 02 April 2014

Mari berdamai dengan masa lalu ^_^


Bismillah...


'Berdamai dengan masa lalu'.

Hmm kenapa ya saya selalu suka dengan sepenggal kalimat ini?.

MASA LALU, ah bagiku masa lalu memang tidak bisa diajak perang, diajak ribut. Buat apa?
Kalaupun perang, yang kalah pasti kita juga. Pun kalau menang, yang jadi arang kita sendiri juga.

Siapa sih yang bisa melawan hari kemarin?
Meski hanya sedetik lalu, masa lalu itu jauh sekali jaraknya dari kita, tidak bisa direngkuh dengan kendaraan super apapun (kecuali di film-film).
Masa lalu sudah tertinggal di belakang, tidak bisa diulang, tidak bisa di undo, tidak bisa di restart. Tidak bisa.

Kenangan, orang-orang yang pernah mampir dalam hidup kita, kejadian, semuanya sudah berlalu. Suka atau tidak, bahagia atau sebal, kecewa atau nelangsa, game over.

Maka, pilihan yang tersisa adalah: BERDAMAI ^_^
Itulah opsi paling masuk akal. Bukan gencatan senjata, bukan negosiasi, bukan pula tawar menawar.
Allah pasti punya alasan terbaik kenapa masa lalu tersebut demikian.

Yu ah mari, mari berdamai, berdamai dengan masa lalu kita..
Dengan begitu, baru bisa kita rasakan betapa adil dan indahnya hidup ini :)

  


Selasa, 25 Maret 2014

Apel busuk

“Masukkan satu apel busuk ke satu keranjang buah. Maka akan cepat sekali, ikut busuk buah2 lainnya. 

Hei, lantas kenapa orang membiarkan satu pikiran negatif melintas dan masuk ke dalam hatinya? Padahal itu juga bisa merusak satu hari yang indah, bahkan berminggu2 waktu yang seharusnya menyenangkan? Ikut rusak semuanya.

Segera buang apel busuknya.”

Selasa, 25 Februari 2014

JODOH ITU RAHASIA ALLAH :)

Bismillah,

Bukankah seringkali yang di kejar-kejar itu menjauh,
yang tak disangka-sangka mendekat,
yang seakan sudah pasti menjadi ragu,
yang awalnya pasti menjadi ragu.

yang ternilai menjadi biasa,
yang tak di nilai menjadi bernilai,
yang selalu di impikan tak berujung pernikahan,
yang tak pernah terfikirkan malah berujung di pelaminan.

Maka percayalah,
jodoh itu bukan masalah seberapa lama kau mengenalnya.
seberapa akrab kau dengan orang tuanya.
atau seberapa sering kau berkomunikasi dengannya.


TAPI seberapa yakin kau pada-Nya.
seberapa besar kepasrahan kau akan takdir-Nya.
seberapa besar kau merayu-Nya.
seberapa besar kau menyempurnakan ikhtiar mendapatkannya.
seberapa ikhlas saat kau gagal mendapatkannya, lalu digantikan dengan yang lebih baik menurut versi-Nya.

Percayalah dengan ayat ini : ''... Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (Al Baqarah: 216)''

Bandung, 26 Februari 2014..

Selasa, 17 Desember 2013

Sejuta Pesona Pagaralam, Hanyutku dalam Tadabbur Surat CintaNya


Sejuta Pesona Pagaralam, Hanyutku dalam Tadabbur Surat C


Aku bersandar di bangku panjang. Dedaunan ikut bergoyang dielus angin yang berhembus. Sebuah harmoni yang terlukis dalam bait-bait alam yang tengah memainkan orkestra.
Kedamaian memandang ke segala arah. Rumput yang jadi alas. Awan yang berarak menaungi asa yang tercipta.  Terdiam aku disaksikan alam yang selalu memberi makna. Sejuknya angin gunung memberiku satu kenyamanan yang berbeda,”Ya Robb, lepaskan beban ini dari pundakku”….Asa ini mulai sirna, harapan itu terasa hampa, hanya helaan nafas yang hadir bersama helaian lembut sang angin yang mampir mengelilingi.

Hijau berbalut senja. Si rumput dan para kanopi-kanopi payung menjulur bersama bayangan jingga. Gemericik air sungai yang mengalir tak jauh dari tempatku duduk, menambah lengkap  warna senja saat ini. Garis-garis senja juga terlukis melapisi putih awan. Aku berada di tengah alam yang selalu mengajarkan. Apa yang bisa dipetik darinya?

Aku tak lupa, Al-Quran kecil yang sedari tadi berada didekapanku. Menunggu sang pemilik untuk mengelusnya, lantas mentadabburinya. Aku tak lupa. Dan senja menemaniku menemukan kembali sinar-sinar cahaya yang mulai pudar, terkikis oleh arus deras warna lain, warna pekat dari bagian rasa kecewa. Inilah lemahnya aku, gelombang itu periodik mengubah setiap episodenya. Seharusnya aku paham pesan ini,” Sungguh ajaib perkara orang mukmin, jika ia mendapat kesusahan ia bersabar dan jika mendapat kebahagiaan ia bersyukur.” Derajat yang belum tersemat pada diriku.
Aku berdiri, gunung dempo yang sedari tadi membisu tetap pada pendiriannya. Kokoh tak terpengaruh oleh apapun. Yang lain juga begitu. Menikmati suasana senja ini.

Ku pegang erat Al qur’an hijau nan mungil itu, aku alih posisi. Duduk beralaskan sajadah rumput. Menikmati tiap bait surat cintaNya. Ada kedamaian didalamnya. Dan aku semakin larut dalam khusuknya menikmati bait-bait suci ini. Alam ikut mendengar. Dan suara itu ikut bergema bersama getaran yang dihantarkan udara, setidaknya oleh para pemain okestra di sekililingku. Suara ku bergetar..mengguncang plak-plak beban yang menghalangi jalanku. Dan perlahan ia ruptur bersama rintikan air mata….Setitik…dan semakin dalam

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
(Allah Yang Maha Pengasih)
Yang telah mengajarkan Al Qur’an
Dia menciptakan manusia
Mengajarnya pandai berbicara
Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan
Dan tetumbuhan dan pepohonan keduanya tunduk (kepadaNya)
Dan langit telah ditinggikanNya dan Dia ciptakan keseimbangan
Agar kamu jangan merusak keseimbangan itu
Dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan itu
Dan bumi telah dibentangkanNya untuk makhlukNya
Di dalamnya ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang
Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
……..
Aku terisak.. semakin dalam, tak kuasa aku membendungnya…. “Fabiayyi alairobbikumaa tukaddzibaan” 29x kalimat itu diulang, membuat dadaku semakin sesak….. Bersamaan dengan itu perlahan masalah itu mengerdil… sungguh kecil. Ini hanya masalah syukur dan sabar. Tapi begitu hebatnya ia merantai qolbu.. hingga ia tak lagi jernih…..
Sungguh kekecewaan, kemarahan, kesedihan akan hilang jika jiwa terisi oleh syukur. Mereka tak sebanding dengan nikmat yang Allah berikan. “Na’udzubillah, jauhkanlah hamba dari kufur nikmat ya Robb….”

Aku bangkit melawan sisa plak yang masih menempel. Satu kali pukulan maka ia akan benar-benar hancur tak bersisa..Bismillah… hati yang bersih dan damai ketika mengingatMu ya Robb bersama para pembelajar. Alam yang selalu memngajarkan. Hijau kalian ikut bersemai dalam qolbu ini… tetaplah mengajarkan bahwa hidup adalah kesahajaan dengan bersabar dan bersyukur……

Cukup untuk senja ini,
gunung dempo, tetaplah kokoh dengan pendirianmu
Kebun-kebun teh, indahnya pagar yang kalian cipta,
Wahai angin, hembuskan kesejukan dalam tiap asa yang sirna
Senja, hiasi alam dengan indah siluetmu
Rumput dan pohon yang menjulang tinggi, bersinergis menjadi sajadah dan payung  bagi jiwa-jiwa gelisah
Air, sirami ladang-ladang yang gersang
Sinergi alam yang mampu mengajarkan, karena kita pembelajar sepanjang hayat…


Kamis, 05 Desember 2013

Foto-foto keren

Mendaki sebuah gunung bukan sebuah kebanggaan, Kawan

Karena kalau kita anggap pendakian gunung itu kebanggaan
Maka jangan lupa, penduduk setempat bahkan setiap hari
Setiap hari mencari kayu bakar, rotan, dan sebagainya di sana
Bahkan anak2 mereka pergi memancing ke atas danau di gunung
Berangkat pagi, pulang sore

Mengunjungi sebuah kota, New York, London, dsbgnya juga bukan prestasi
Karena kalau melanglang buana itu kita anggap prestasi
Maka jangan lupa, pengemis, gelandangan di sana setiap hari
Setiap hari mengemis dan menggelandang di jalanannya
Tidur di sudut2 kota, tempat kita baru saja ber-pose
Lantas kita bagikan di jejaring sosial

Kita tidak bicara berapa banyak gunung yang kita daki
Berapa lembar foto keren yang kita peroleh
Tapi berapa banyak pemahaman yang menetap di hati kita
Lantas menjadi sumber inspirasi kebaikan bagi sekitar
Menyayangi alam, memahami kebesaran Tuhan
Berhenti bertingkah kekanakan
Itulah hakikat pendakian tersebut

Kita tidak bicara berapa banyak kota yang kita kunjungi
Berapa lembar foto hebat yang kita dapatkan
Tapi berapa banyak pelajaran yang tinggal di kepala kita
Lantas menjadi sumber kebermanfaatan bagi orang lain
Memahami keanekaragaman dan perbedaan
Berhenti sombong dan berlebihan
Itulah hakikat sebuah perjalanan

Lakukanlah perjalanan mengelilingi dunia, Kawan
Kunjungi tempat2 indah dan spesial
Bukan untuk dicatat, difoto lantas dipamerkan
Tapi simpel, perjalanan adalah perjalanan
Dia akan mendidik kita dengan lembut
Tentang banyak hal

*Tere Liye

Rabu, 18 September 2013

Bandung oh Bandung :)

Kumaha damang yeuh Bandung?

hmmm, kalo ingat Bandung teh jadi ingat pegunungannya, hawa sejuknya, keramah tamahan masyarakatnya yang sangat bersahabat dan tentunya para perempuannya yang geulis-geulis,

Orang-orang Bandung adalah orang-orang yang terkenal dengan kecintaannya terhadap alam, dan kesukaan mereka dalam mengonsumsi hal yang berbau vegetarian sehingga tak heran kalo orang-orang Bandung kelihatan bersih dan putih-putih.......... :D

Sebagai anak Sumatra, aku benar-benar beruntung bisa stay dan merantau ke kota kembang ini, tak peduli meski kata orang Bandung tak sesejuk dan tak seramah dulu, sekarang udah macet kayak Jakarta, banyak sampah ato sering banjir kalo musim hujan tiba...

Aku tak peduli, bagiku itu wajar-wajar saja,  yang namanya kota ya akan terus berkembang dan itu udah menjadi bagian dari siklus kehidupan...

WHATEVER..
Dulu Bandung kota impian, sekarang kota Kebanggaan .........
I LOVE BANDUNG, I LOVE TANAH RANTAU

Dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung :)






Menyayangi masalah kita

Menyayangi masalah kita

Saya suka majalah anak-anak, dulu waktu kecil, usia SD, sy paling suka membaca majalah anak-anak. Dulu ada TomTom, juga BoBo, dan judul2 lainnya. Sekarang, sudah punya anak satu, saya juga masih suka baca majalah anak-anak. Hehe, jadi kalau ada majalah anak2 di rumah, di ruang tunggu, di mana saja, pasti dibaca dari halaman depan hingga halaman belakang, bersih. Termasuk baca puisi yang ditulis anak2, memperhatikan lukisan yg digambar anak2.

Kalian tahu, menurut saya, dunia anak2 itu selalu istimewa.

Saya juga menulis catatan ini karena barusaja membaca majalah anak2, BoBo. Edisi lama malah, November 2012. Di salah-satu artikelnya, saya membaca seorang anak bernama Meylan, dia tinggal di pulau terpencil di kelilingi laut luas Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Nah, si Meylan ini, kalau sekolah harus menyeberangi laut dengan sampan, lantas berjalan kaki, kemudian mendaki lereng, karena sekolahnya terletak di pulau berbeda, di atas bukit pula. Tinggi lerengnya adalah 56 anak tangga besar2.

Saya kira, ribuan anak2 lainnya di seluruh Indonesia juga harus berjuang tiba di sekolahnya. Ada yang menyeberangi sungai, ada yang akrobat di jembatan rusak, ada yg membawa obor karena jalan kaki melintasi hutan pagi buta, ada yang melintasi pematang sawah, dsbgnya, banyak sekali yg seperti Meylan.

Tapi yg satu ini istimewa sekali. Membayangkan Meylan naik sampan, lantas jalan kaki, lanjut mendaki bukit saja sudah melelahkan, apalagi kalau menjalaninya sendiri. Itu perjalanan fisik yang melelahkan bagi anak kecil. Dan dia harus melakukannya setiap hari. Berangkat pagi, pulang sore. Sepanjang tahun, bertahun2. Maka istimewa sekali saat Meylan ditanya bagaimana agar dia tidak capek? Dia menjawab: "Kusayangi jalanku supaya kakiku tidak mengeluh capek." Jawaban yang sederhana sekali, Meylan menyayangi jalan tersebut agar dia tidak mengeluh capek.

Inilah kenapa sy suka membaca majalah anak2. Karena selalu saja ada hal cemerlang dari dunia anak2.

Meylan tidak membenci jalan yang harus dia lewati (jalan dalam arti sebenarnya), dia tdk membenci naik sampan, jalan kaki, juga mendaki bukit tinggi. Dengan semua keterbatasan, dia memutuskan menyayangi jalan tersebut, agar kakinya tidak mengeluh capek.

Maka, apakah kita orang dewasa telah menyayangi semua kesulitan yang kita hadapi? Hidup ini memang banyak masalah, ada yang mentok di pekerjaan menyebalkan bergaji rendah, ada yang mentok di rumah saja tidak bisa kemana2, ada yang mentok gagal terhambat inilah, ada yang kecewa berat terhambat masalah itulah. Tapi apakah kita akan marah-marah atau sebaliknya dengan semua situasi tersebut? Atau kita akan belajar dari Meylan, menyayangi masalah yang sedang kita hadapi, agar kita tidak banyak mengeluh. Kalau kita ingin marah2, maka ingatlah kisah si Meylan ini, dia memutuskan untuk menyayangi jalannya, termasuk 56 anak tangga itu, supaya kakinya tidak mengeluh capek.

Sungguh, anak2 di sekitar kita kadang memberikan pelajaran keren. Dan saya menulis di salah-satu buku (eh, sebenarnya di banyak buku2 itu); bukan anak2 yang selalu belajar banyak dari orang dewasa, dalam situasi tertentu, kitalah, orang dewasa, yang belajar banyak dari anak2 di sekitar kita. Jadi bukalah mata kita, mari belajar dari mereka.

Demikian.

Selasa, 17 September 2013

nulis, nulis,nulissssssss..

Berpikir satu menit sering lebih bermakna daripada satu jam berbicara tanpa arah.

Menulis tidak hanya membuat kita lebih pandai, juga memampukan kita memahami orang lain.

Selalu ada masa yang membuat banyak orang putus asa dan menyerah. Dan seorang pejuang kehidupan tetap terus melangkah.